Setiap orang ingin menguasai bahasa asing
(yang ingin dipelajarinya) dalam waktu cepat kan? Termasuk Anda kan? Bukankah
keinginan Anda memicu rasa ingin tahu Anda untuk membaca artikel ini? J
Memang untuk mempelajari bahasa asing,
setiap pembelajar menginginkan agar bahasa tersebut dapat “ditaklukkan” dalam
tempo sesingkat-singkatnya. Masak iya mau memakan waktu bertahun-tahun buat
belajar satu bahasa baru saja? Kayak bayi dong? Hehe..
Namun keinginan biasanya tinggal keinginan.
Mayoritas pembelajar bahasa asing biasanya memakan waktu bertahun-tahun untuk
belajar satu bahasa saja. Ini disebabkan selain waktu yang serba terbatas, juga
cara lama yang memakan waktu lama tetapi tetap dipraktekkan.
Dalam belajar suatu bahasa, biasanya ada
tiga kategori utama yang dipelajari: Grammar (tata bahasa), Kosa Kata, dan
Tulisan (terutama jika sistem tulisannya berbeda dari yang biasa kita baca.
Belajar Grammar biasanya tidak butuh waktu
yang lama, yah, kecuali jika pembelajar suka merepot-repotkan diri sendiri
dengan grammar pasti butuh waktu yang lama juga. Belajar tulisan juga biasanya
tidak butuh waktu lama (kecuali menguasai huruf Hanzi mungkin?). Yang biasanya
memakan waktu lama adalah mengembangkan kosa kata. Karena hampir tidak ada
bahasa yang kosa katanya tidak melampaui jumlah 1000. Bisa dibilang block terbesar
para pembelajar bahasa dalam menguasai bahasa asing tersebut adalah selalu merasa kurang kosa kata.
Jika belajar grammar ada “kunci”nya (lihat
posting disini), begitu juga dengan belajar kosa kata: ada kuncinya. Pembelajar
bahasa asing pada umumnya tidak menyadari hal ini, sehingga pada umumnya mereka
belajar dengan cara “biasa”: menghafal dan menghafal. Menghafal memang tidak
salah akan tetapi yang patut disayangkan adalah banyak pembelajar yang tidak
mengalami kemajuan dalam berbahasanya karena:
Mereka menghafal kosa kata yang tidak
esensial.
Tidak esensial karena kosa kata tersebut sangat
jarang digunakan yang bahkan penutur asli bahasa asing tersebut mayoritas tidak
mengetahui maknanya. Kosa kata yang tidak esensial tidak lazim digunakan dalam
kalimat berkonteks dan berguna secara umum. Sayangnya kosa kata yang tidak
esensial ini mengisi 80% kamus padahal 80% tersebut hanya 20% digunakan dalam
komunikasi (kalimat) sebenarnya. Sebaliknya walaupun kosa kata esensial hanya
mengisi 20% kamus namun dalam kenyataannya kosa kata esensial ini digunakan
dalam 80% komunikasi (kalimat) sebenarnya.
Melihat penjelasan di atas jadi teringat
penjelasan Hukum Pareto (Hukum 80/20) disini.
Anda mungkin sudah bisa menebak cara apa
yang saya akan tuliskan disini? Ya, benar sekali! Cara belajar kosa kata bahasa
asing yang hemat waktu dan efektif adalah: Mendahulukan Mempelajari Kosa Kata
Esensial. (Saya menambahkan kata “mendahulukan...” agar Anda tidak berfikiran
saya menganjurkan tidak mempelajari kosa kata tidak esensial. Pelajari semua
kosa kata yang bisa dipelajari tapi please dahulukan yang esensial dulu).
Artinya,
tahap pertama belajar kosa kata adalah memilah-milih dulu kata-kata seperti apa
yang perlu didahulukan untuk dipelajari.
Biasanya pelajar bahasa asing kebingungan
dengan hal ini, akibatnya mereka mempelajari kosa kata yang “belum” mereka perlukan.
Padahal jika mereka menguasai kosa kata esensial terlebih dahulu, maka bisa
dibilang mereka sudah 80% bisa berbicara bahasa asing tersebut. Bagaimana?
Hemat waktu (sedikit yang dipelajari) dan efektif (bisa langsung dimanfaatkan),
kan?
Di post Kosa Kata Bahasa Asing Seperti Apayang Lebih Pantas Didahulukan? saya akan mendaftarkan kosa kata esensial yang
kudu dipelajari terlebih dahulu jika Anda ingin cepat bisa menguasai suatu
bahasa asing.
ray, blog kamu damn cool. posting tips lain ya ray buat englisnya. saya belajar banyak dari sini.
BalasHapusmakasih ita :)
BalasHapusya, insyaa Allah kalo ada tips lainnya ta' posting :)
satu lagi masa, harus punya komitmen !!! hehehe
BalasHapushehe.. betul :D
Hapusterima kasih :)
BalasHapusm_harun.rosyid@ymail.com
wahh aku suka bgt tulisan2nya....ku seharian ini ngabisin waktu di blog ini, karena memang menarik sekali. lanjutkan yah :)
BalasHapus